PENDEKSKRIPSIAN
MINERAL
Mineral dapat diklasifikasikan atas
sifat-sifat dasar yaitu : sifat kimia, sifat kristal, manfaat atau kegunaan,
jalur dan banyaknya mineral tersebut membentuk suatu batuan dan lain-lain.
Mineral merupakan unsur tunggal dapat pula berupa senyawa kimia bahkan senyawa
kimia yang komplek. Dalam praktikum Kristalografi dan Minealogi diklasifikasi
berdasarkan kandungan zat kimia yang dominan yang terdapat didalmnya, maka
mineral dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan atau group, yaitu native elements, sulfida, hidroxida,
oxida, karbonat, sulfat dan silikat.
5.1. Native Elements
Unsur-unsur native elements jarang terdapat dipermukaan ataupun didalam kerak
bumi. Native elements ini bukan
merupakan golongan pembentuk batuan (rock
forming). Asal mula pembentukan mineral native
elements berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan magma dengan reaksi
kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi yang bertemperatur dan memiliki
tekanan yang tinggi.
Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri
hanya satu unsur saja, tetapi kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral
lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya. Unsur-unsur yang membentuk
mineral golongan native elements
merupakan satu jenis unsur kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang
lainnya. Mineral native elements ini
sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga batuan metamorf. Golongan
ini dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur kimia, sifat dalam pada umumnya malleable dan ductile dan mempunyai BJ (Berat Jenis) yang cukup tinggi berkisar 8
– 22.
Golongan ini dapat dibedakan menjadi
3, yaitu :
a. Metal (Logam)
Emas (Au), Perak (Ag), Tembaga (Cu),
dan Platina (Pt) yang kesemuanya mempunyai sistem kristal kubik atau isometrik.
b. Semi Logam
Arsenic (As)
dan Bismuth (Bi) yang keduanya
mempunyai sistem kristal hexagonal.
c.
Non Logam
Belerang (S) yang memiliki sistem
kristal orthorhombic, Intan (C) yang
memiliki sistem kristal isometrik, Graphite
(C) yang memiliki sistem kristal hexagonal.
5.2. Sulfida
Kelompok mineral sulfida menduduki urutan kedua dalam klasifikasi
mineral berdasarkan unsur-unsur kimianya, tetapi jika ditinjau dari banyak
sedikitnya masa yang terdapat dilapisan kerak bumi maka golongan sulfida
menduduki posisi yang terakhir. Unsur-unsur sulfida seperti halnya golongan native elements maka golongan ini pun
merupakan unsur yang tidak pembentuk batuan (rock forming), namun golongan sulfida ini merupakan golongan yang
sangat penting, hal ini karena unsur-unsur kimia yang membentuk merupakan
kombinasi dari berbagai bentuk dari belerang.
Asal mula terbentuknya sulfida sangat berkaitan erat dengan
pengendapan dari larutan-larutan air panas. Dan aktivitas gunung api serta
instrusi magma, tetapi kadang-kadang ditemukan juga mineral golongan sulfida
ini merupakan hasil dari pengerasan atau pembekuan magma walaupun jumlahnya
sangat sedikit. Kebanyakan mineral golongan sulfida mempunyai kilap logam (Metallic) sedangkan berat jenisnya
umumnya tinggi dan kekerasannya umumnya rendah.
Contoh mineral Sulfida, adalah :
-
Galena (PbS)
-
Pyrite (FeS2)
-
Chalcopyrite (CuFeS2)
-
Sphalerite (ZnS)
-
Proustit (Ag3AsS3)
-
Chalcocite (Cu2S)
-
Bornite (Cu5FeS4)
-
Cannabar (HgS)
5.3. Oxida dan Hidroxida
Golongan mineral oxida dan hidroksida ini terkadang terdapat juga
sebagai mineral penting pada batuan metamorfosa dan sering juga terdapat
sebagai vein (urat pada suatu lapisan
batuan). Adapun kegunaan mineral-mineral oxida dan hidroksida ini kebanyakan
digunakan pada industri-industri kimia, industri untuk bahan-bahan bangunan,
industri aluminium dan sebagainya.
Golongan oksida merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam
logam atau lebih, yaitu dicirikan oleh gugus anion (O2-).
Berdasarkan perbandingan antara logam oksigen (X dan O), maka golongan oksida
dapat dikelompokkan menjadi oksida sederhana dan oksida kompleks.
Contoh :
-
Tipe X2O dan XO : Cuprit (Cu2O) sistem kubik
-
Tipe X2O3
(grup hematite) : Corondum (Al2O3) sistem hexagonal
-
Tipe XO2 (grup rutile) :
pirolusit (MnO2) sistem
tetragonal
-
Tipe XY2O4
(grup spinel) : magnetit (Fe3O4)sistem
kubik
Golongan hidroxida dicirikan oleh adanya gugus hidroxil (OH-),
atau molekul H2O yang membuat daya ikatannya secara struktur lebih
lemah dari oksida.
Contoh mineral Oxida dan Hidroxida, adalah
-
Hematite (Fe2O3)
-
Magnetite (Fe3O4)
-
Limonite (Fe2O3H2O)
-
Corondum (Al2O3)
-
Chromite (FeCr2O4)
-
Ilmenite (FeTiO3)
-
Manganite (MnO)
-
Goethite – limonite (Fe2O3.H2O)
5.4. Carbonates
Mineral-mineral yang termasuk dalam golongan ini adalah
mineral-mineral yang mengandung terdiri dari senyawa-senyawa garam asam karbon.
Beberapa diantara mineral golongan ini menjadi mineral-mineral pembentuk batuan
(rock forming) yang berasal dari
endapan dan metamorfosa dari lapisan tanah dan batu. Cirri khas yang paling
menonjol dari mineral-mineral golongan carbonates adalah dapat bereaksi dengnan
HCl.
Reaksi ini menghasilkan karbondioksida (CO2) yang
terlihat seperti buih yang memberi kesan mineral tersebut seperti mendidih. Mineral-mineral
pada golongan carbonates sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen ada juga
pada batuan metamorf. Pada batuan sedimen yaitu pada batuan gamping, sedangkan
pada batuan metamorf yaitu pada batuan marmer (marble).Beberapa kegunaan dari mineral-mineral pada golongan ini
diantaranya adalah untuk dipakai pada industri kimia, juga untuk bahan
bangunan. Golongan ini dicirikan oleh adanya
gugus anion yang kompleks, yaitu CO32-. Hadirnya
ion H+ akan menyebabkan mineral-mineral menjadi tidak stabil dan
akan memutuskan ikatannya untuk membentuk H2O dan CO2.
Reaksi ini disebut Fizz Test dengan
asam (HCl) yang paling banyak digunakan dalam identifikasi karbonat.
Calcite Asam
bikarbonat
Contoh dari mineral Carbonates,
adalah:
- Calcite (CaCO3)
- Aragonit (CaCO3)
- Dolomite [CaMg(CO3)2]
-
Magnesite (MgCO3)
-
Azurite (Cu3(OH)2(CO3)2)
-
Borak (Na2B4O5(OH)48H2O)
-
Niter (NaNO3)
-
Malachite [Cu2(CO3)(OH)2]
5.5. Sulfat
Adapun proses pembentukan dari mineral ini sebagai akibat dari
mengendapnya garam-garam asam belerang dari permukaan bumi ataupun yang
merupakan hasil dari produk oksidasi sulfida. Sedangkan kegunaan dari pada
mineral golongan sulfat lebih banyak digunakan dalam industri kimia dan bahan
bangunan. Mineral-mineral golongan sulfat ini kebanyakan ditemukan pada batuan
beku, sedimen dan metamorf serta pada urat suatu lapisan batu (vein).
Golongan ini dicirikan oleh adanya gugus anion SO42-
dan pada umumnya mempunyai kilap non logam (kaca, lemak, atau sutera) dan
terbentuk dari larutan.
Contoh dari mineral Sulfat :
-
Gypsum (CaSO4.2H2O)
-
Anhydrite (CaSO4)
-
Barite (BaSO4)
-
Wolframit [(Fe,Mn)Wo4]
-
Barit (BaSO4)
4.6. Silikat
Mineral-mineral yang termasuk golongan silikat ini adalah mineral
dengan jenis dan jumlah yang terbanyak yaitu sekitar 73%. Mineral-mineral pada
golongan silikat sangat banyak di jumpai baik didalam kerak bumi ataupun diatas
permukaan bumi. Mineral-mineral pada golongan ini adalah mineral yang terbanyak
yang menjadi mineral pembentuk batuan (rock
forming). Silikat merupakan komponen dari batuan utama yang terbentuk
akibat pembekuan atau pendinginan magma dan juga mineral-mineral pada golongan
ini yang terbentuk akibat metamorfosa thermal.
Kadang-kadang pembentukannya juga sebagai akibat lelehan magma akibat aktifitas
gunung api. Pada umumnya mineral-mineral pada golongan silikat ini mempunyai
senyawa-senyawa kimia yang kompleks. Salah satu ciri khas dari mineral golongan
ini adalah silikat yang terdapat didalamnya (SiO4) dengan ion
oksigen pada asek-aspek dan satu ion silikon pada titik pesatnya. Pada silikat tetrahedron (SiO4) saling
berhubungan pada aspek-aspeknya membentuk cincin, rantai, dan pita. Sistem tetrahedron seperti diatas tergantung
pada komposisi kimianya dan ketentuan dari sifat fisika mineralnya.
Silikat yang berbeda jaringan ionnya (silikon) digantikan oleh ion
aluminium disebut alumusilikat. Sifat dari silicaterosrock
forming yaitu terdapat pada mineral olivine,
augit, hornblende, muscovite, dan
lain-lain. Sedangkan kegunaan dari mineral-mineral silikat berguna mulai dari
keperluan industri kimia, untuk obat-obatan, keperluan industri bangunan, dan
untuk perhiasan.
Golongan mineral ini meliputi 25% dari keseluruhan mineral yang
dikenal dan 40% dari mineral yang umum dijumpai pada batuan. Mineralnya
mengandung ikatan antara unsur Si dengan unsur O. Bentuk struktur ikatannya
yang bermacam-macam digunakan sebagai dasar penggolongan. Silikat merupakan
gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Mineral dari golongan silikat biasanya banyak
digunakan sebagai dasar klasifikasi dan penamaan batuan, terutama batuan beku.
Contoh dari mineral Silicates, adalah :
-
Orthoclase (KAlSi3O8)
-
Muscovit [KAl2(AlSi3)O10(OH)2]
-
Hornblende [(Ca,Na)2-3(Mg,Fe+2,Fe+3,Al)5(AlSi)8O22(OH)2]
-
Quartz (SiO2)
-
Zeolit-Na (Na6[(AlO2)6(SiO2)30]
. 24H2O)